Jenggotnya Rasulullah s.a.w. dan Para Salafush Sholih
Ditulis oleh:
Musyafa Addariny, Lc
Jenggotnya Rasulullah s.a.w.
Alloh ta’ala adalah Tuhan yang maha menyayangi hamba-Nya, Dia lebih menyayangi hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu kepada buah hatinya, sebagaimana diterangkan dalam hadits shohih. Oleh karena itulah, selain memberi semua nikmat yang dirasakan oleh manusia sejak lahirnya, Dia juga mengutus para Rosul yang bertugas menuntun umatnya kepada jalan-Nya yang lurus, satu-satunya jalan yang dapat menghantarkan manusia menuju kebahagiaan jasmani dan rohani, di dunia ini dan di akhirat nanti.Alloh ta’ala juga menyariatkan aturan hidup yang sangat lengkap dan mencakup segala sisi kehidupan manusia. Aturan itu adalah Syariat Islam, yang telah dijadikan lengkap, dan diridhoi oleh-Nya sebagai syariatnya Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam-, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya (surat al-Maidah, ayat:3).
Syariat Islam adalah syariat yang paling baik dan paling cocok untuk kehidupan manusia sejak diutusnya Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- hingga kiamat nanti. Mengapa demikian? Karena ia datangnya dari Alloh ta’ala, Tuhan yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui, dan Maha Berkuasa. Dia-lah yang menciptakan manusia, Dia-lah yang paling tahu aturan yang bisa memperbaiki manusia ciptaan-Nya, dan Dia-lah yang maha berkuasa untuk menjadikan aturan itu lengkap dan cocok sampai akhir masa… subhanalloh, walhamdulillah, wallohu akbar…
Syariat Islam bukanlah syariat yang hanya sebatas teori, tanpa bisa diterapkan dalam kehidupan. Oleh karena itulah, Alloh menjadikan Rosul-Nya sebagai teladan paling baik dalam menerapkan aturan-Nya. Jika Syariat Islam itu hanya sebatas teori, tentunya beliau tidak mampu menerapkannya, tetapi nyatanya tidak demikian… Itu berarti Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam- adalah teladan terbaik kita dalam segala hal, dalam ibadah, dalam memimpin negara, dalam mencari nafkah, dalam berfatwa, dalam memutuskan suatu masalah, dalam berinteraksi dengan kawan maupun lawannya, dalam menjalani perintah-Nya, dalam menjauhi larangan-Nya, dan seterusnya…
Begitu pula dalam masalah kita kali ini, -yakni masalah memelihara jenggot-, Beliau-lah teladan terbaik untuk kita… Sungguh aneh, bagi mereka yang mengaku CINTA ROSUL, bagaimana mereka tidak mencintai penampilan beliau dan menirunya?!… Mengapa mereka malah mencintai penampilan para musuh beliau dan mengekor pada mereka?!… Allahul musta’an… Semoga Alloh membuka hati kita, dan menuntun kita untuk menghidupkan kembali sunnah rasul ini dalam kehidupan, amin.
Berikut kami ketengahkan beberapa hadits shohih tentang jenggotnya Rosululloh shollallohu alaihi wasallam- sang Nabi, dan Teladan Terbaik kita…
1. Jenggot beliau sangat banyak dan lebat.
Jabir bin Abu Samuroh r.a. berkata: Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- dulu telah muncul sedikit uban di bagian depan rambut kepala dan jenggotnya. Jika beliau meminyaki rambutnya, uban itu tidak tampak, tapi jika rambutnya kering, uban itu tampak. Dan beliau adalah seorang yang banyak rambut jenggotnya. (HR. Muslim)
Ali r.a. berkata: Dahulu Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- adalah seorang yang besar jenggotnya. (HR. Ahmad, Muhaqqiq Musnad mengatakan: (Hadits ini) hasan lighoirih). Dalam riwayat lain dengan redaksi: Dahulu Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- adalah orang yang lebat jenggotnya. (HR. Ahmad, Muhaqqiq Musnad mengatakan: Sanadnya hasan)
2. Jenggot beliau dijadikan tanda bacaan ketika sholat.
Abu Ma’mar mengatakan: Aku bertanya kepada Khobbab ibnul Arot r.a: “Apa Rosululloh dulu membaca ketika sholat Dhuhur dan Ashar?”. Khobbab menjawab: “Ya”. Kami bertanya lagi: “Dengan apa kalian tahu bacaan beliau?”. Khobbab menjawab: “Dengan pergerakan jenggotnya”. (HR. Bukhori)
3. Beliau menyela-nyela jenggotnya ketika wudlu.
Utsman r.a. mengatakan: “Sungguh Nabi -shollallohu alaihi wasallam- dulu menyela-nyela jenggotnya (ketika wudlu). (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, ia mengatakan: Hadits ini hasan shohih. Hadits ini dishohihkan pula oleh Albani)
Dari Anas r.a.: “Sungguh Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- ketika berwudlu, beliau mengambil air dengan telapaknya, lalu memasukkannya ke bawah lehernya, dan menyela-nyela jenggotnya dengan air itu. Beliau mengatakan: Beginilah Tuhanku menyuruhku. (Dishohihkan oleh Albani karena syawahid-nya)
4. Air hujan yang mengalir dan menetes dari jenggotnya.
Anas bin Malik mengisahkan: “Di masa Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-, orang-orang pernah didera kekeringan. Maka ketika beliau khutbah jum’at di atas mimbar, berdirilah seorang arab badui, ia mengatakan: “Wahai Rosululloh, harta (kami) telah sirna, dan keluarga (kami) telah kelaparan, maka mintalah kepada Alloh agar memberi kita hujan!”. Maka Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- mengangkat kedua tangannya. Yang sebelumnya tidak terlihat potongan awan sedikitpun, tiba-tiba setelah itu datang awan seperti gunung. Maka tidaklah beliau turun dari mimbarnya, kecuali kami telah melihat air hujan itu mengaliri jenggotnya.Anas mengatakan: “Dan Kami pun diguyur hujan mulai hari itu, besoknya, lusanya, dan hari setelahnya, hingga hari jum’at depannya. Dan kembali orang itu -atau orang lain-berdiri seraya mengatakan: “Wahai Rosululloh, bangunan rumah (kami) jadi hancur, harta (kami) tenggelam, maka mohonkanlah kebaikan bagi kami!”. Maka beliaupun (kembali berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya seraya mengatakan: “Ya Alloh, (pindahkanlah hujan itu) ke sekitar kami, bukan langsung mengguyur kami”. Maka tidaklah beliau tunjuk awan itu, kecuali ia bergerak memencar, hingga Madinah ketika itu seperti Jawiyah, lembah-lembah menjadi sungai yang terus mengalir hingga sebulan, dan tidak seorangpun yang datang dari daerah sekitar, kecuali mengatakan kebaikan. (Muttafaqun Alaih)
5. Beliau dahulu memarfumi jenggotnya.
Aisyah mengatakan: aku dulu biasa memarfumi Nabi -shollallohu alaihi wasallam- dengan minyak terbaik yang ada, hingga aku melihat sisa-sisa parfum itu di (rambut) kepala dan jenggot beliau. (HR. Bukhori).
6. Uban yang ada di jenggot beliau.
Anas bin Malik pernah ditanya: Apa Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- dahulu beruban? Anas menjawab: “Alloh tidak menjelekkannya dengan uban. Tidak ada uban di kepala beliau, kecuali hanya 17 atau 18 helai saja”. (al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: Sanadnya shohih, sedang Albani mengatakan: Hadits ini dibawakan oleh Ibnu Sa’d dengan sanad yang shohih sesuai syaratnya Imam Muslim).
Dalam riwayat lain dikatakan: Anas bin Malik pernah ditanya: Apakah Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- menyemir rambutnya? Anas menjawab: “Sungguh tidak ada uban yang terlihat pada beliau, kecuali hanya 17 atau 20 helai rambut saja, yakni di bagian depan jenggotnya. (HR. Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Sa’d. Albani
mengatakan: Sanadnya shohih sesuai syaratnya Bukhori Muslim)
Jenggotnya Para Salafush Sholih
Jenggotnya Abu Bakar r.a.:
Aisyah mengatakan: Dulu bapakku adalah pria yang kulitnya putih, badannya ramping, dan jenggot bagian sampingnya tipis. (ath-Thobaqot al-Kubro 3/133) (al-Khulafa’ ar-Rosyidun, karya adz-Dzahabi 64) (Tarikhul Khulafa’, karya as-Suyuthi 45)
Jenggotnya Umar bin Khottob r.a.:
Umar bin Khottob adalah seorang yang tipis jenggot bagian pinggirnya, dan tebal jenggot bagian depanya. (al-Khulafa’ ar-Rosyidun karya adz-Dzahabi 144) (Tarikhul Khulafa’, karya as-Suyuthi 138)
Jenggotnya Utsman bin Affan r.a.:
Utsman adalah seorang yang jenggotnya besar (at-Thobaqot al-Kubro 3/40)
Utsman adalah seorang yang jenggotnya panjang dan wajahnya tampan (al-Khulafa’ ar-Rosyidun karya adz-Dzahabi 278)
Utsman adalah seorang yang jenggotnya banyak (Tarikhul Khulafa’ karya as-Suyuthi 157)
Jenggotnya Ali bin Abi Tholib r.a.:
Ali adalah seorang yang besar jenggotnya (at-Thobaqot al-Kubro 3/16)
Ali adalah seorang yang besar jenggotnya. Bahkan asy-Sya’bi mengatakan: “Aku telah melihat Ali, yang jenggotnya putih, tidak kulihat ada orang yang lebih besar jenggotnya darinya”. (al-Khulafa’ ar-Rosyidun, karya adz-Dzahabi 378)
Ali adalah seorang yang banyak rambutnya, besar jenggotnya. (Shofwatush Shofwah, karya Ibnul Jauzi 1/308)
Ali adalah seorang yang jenggotnya besar sekali, bahkan sampai memenuhi kedua pundaknya, putih seperti kain katun (Tarikhul Khulafa’ karya as-Suyuthi 175)
Inilah nukilan tentang jenggotnya 4 khulafa’ rosyidin, padahal Rosul -shollallohu alaihi wasallam- telah bersabda: “Ambillah tuntunanku dan tuntunan para khulafa’ rosyidin yang mendapat petunjuk setelahku, gigitlah tuntunan-tuntunan itu dengan gigi-gigi geraham kalian”!…
Para pembaca yang dirahmati Alloh…
Sering kita mendengar orang mengatakan: “Kecintaan kepada seseorang belumlah sempurna, kecuali bila ia telah meniru gayanya, dan mendengarkan apa yang diperintahkannya”…
Pertanyaannya: Cintakah kita pada Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-?! Lalu sudahkah kita meniru beliau, dan mendengarkan perintah beliau?!
Sebagaimana banyak orang bangga, ketika meniru gaya olahragawan, artis, atau siapapun yang ia kagumi, mengapa kita tidak bangga, ketika meniru gaya para nabi dan para salaf kita?!…
Atau paling tidak, hendaklah kita menghormati saudara seiman kita, yang berusaha menghidupkan salah satu Sunnah Nabi yang mulia ini, yakni sunnah memanjangkan jenggotnya…
Posting Komentar