Akhlak Muslimah

`Hanyalah aku diutus (oleh Alloh) untuk menyempurnakan keluhuran akhlak". (HR. Ahmad).

Diantara kelebihan agama kita, agama Islam, dan keistimewaan syariat kita yang mulia, ialah kesempurnaan dan kelengkapan yang dibawanya. Tidak ada satupun aspek dari semua aspek kehidupan ini, melainkan telah diatur dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Diantara aspek utama yang diberi perhatian khusus oleh Islam adalah akhlak dan lebih khusus akhlaq muslimah.

Bagaimana Islam mengatur masalah akhlaq, sehingga dengan akhlaq yang baik menjadi penyempurna keimanan seseorang. Dan akhlaq menjadi perhiasan yang indah bagi seorang muslim. Sehingga tidak ada lagi keluhan-keluhan yang
dilontarkan, seperti ucapan:
- "Wah, sudah ngerti agama, kok...malah kurang ajar sama orang tua".
- "Dia sih agamanya bagus, tapi ... pacaran jalan terus,"
- dan ucapan-ucapan yang lainnya.
Tentunya kita berharap tidak termasuk bagian dari mereka. Lalu pertanyaan kita, apa saja yang mesti kita ketahui ilmunya tentang akhlak?, seberapa besar sebenarnya keutamaan akhlak bagi seorang muslim?.

KEUTAMAAN AKHLAK

Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh Rosululloh shollallahu'alaihi wasallam :

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya." (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah r.a, diriwayatkan juga oleh Ahmad. Dishohihkan Asy-syaikh Albani).

Abu Hurairah radhiallahu'anhu mengabarkan bahwa suatu saat Rosululloh shallallahu'alaihi wassalam pernah ditanyakan tentang kriteria orang yang paling banyak masuk surga. Beliau shollallahu alaihi washalam menjawab:
"Taqwa kepada Alloh dan akhlak yang baik".
(Hadits Shohih riwayat Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad).

Dari Jabir radhiallahu'anhu berkata: Rosululloh shollallahu'alaihi wassalam bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang terdekat padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya".
(HR. Tirmidzi dengan sanad hasan).

Dari hadits-hadits di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang baik memiliki keutamaan yang tinggi. Dan ukuran baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu, melainkan menurut timbangan syariat.
Lalu bagaimanakah syariat Islam memberikan tuntutan tentang akhlak bagi muslimah? Pembahasan kali ini akan memaparkan beberapa akhlak muslimah yang semuanya telah diatur oleh Islam dengan tuntutan yang sangat indah, penuh kelembutan, kasih sayang dan keadilan.

AKHLAK MUSLIMAH TERHADAP ROBB-NYA

1. Menjadikan Alloh `Azza wa jalla sebagai Ilah yang Haq.
Inilah puncak dari akhlak seorang hamba terhadap Penciptanya yaitu meyakini sepenuhnya bahwa Alloh Azza wa Jalla adalah satu-satunya ilah yang berhak untuk diibadahi, ditaati, dan dicintai.
2. Mengikhlaskan ibadah kepada Alloh dan mencintai Alloh.
3. Ridho terhadap takdir Alloh.
Wajib bagi kita untuk meyakini atau mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi baik yang lalu atau yang akan datang itu semua atas kehendak Alloh. Seperti yang Alloh firmankan dalam: Q. S Al-Hajj (22): 70
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.

AKHLAK MUSLIMAH TERHADAP DIRINYA, SESAMA DAN LAWAN JENIS

1. Dalam hal berpakaian

Wanita dalam pandangan Islam bagai mutiara yang dilindungi. Islam menjamin bagi wanita kehormatan insani, sesuai dengan tabiat kewanitaannya. Oleh karena itu Islam memberikan salah satu syariat untuk memelihara kehormatannya, yaitu:

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min:

"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q.S Al-Ahzab (33): 59)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
(Q.S An-Nuur (24): 31)

Setiap muslimah wajib menutup auratnya, tidak boleh memakai pakaian tipis, sempit membentuk badan, tidak menyerupai (Bertasyabuh) dengan kaum laki-laki, menjauhkan diri dari tabarruj dan memakai wewangian pengharum tubuh dikala keluar rumah.

2. Dalam masalah lisan.

Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata bahwa Nabi sholallahu'alaihi wassalam bersabda:

"Barangsiapa beriman kepada Alloh dan hari akhir hendaknya berkata baik atau diam". (HR. Bukhori dan Muslim, Hadits Shohih).

"Siapa yang dipelihara Alloh dari kejelekan diantara janggutnya (yakni lisan) dan diantara kakinya (yakni kemaluan), pasti masuk surga".
(HR. Tirmidzi, dia berkata hadits hasan, dishohihkan Ibnu Hiban dan Al-Albani).

3. Dalam masalah pandangan

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
(Q.S. An-Nuur (24):31)

4. Dalam masalah pendengaran

Maha Suci Alloh yang telah menggambarkan hamba-hamba-Nya yang beriman dengan firman-Nya:

Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.
(Q.S. Al-Qoshosh (28): 55)



5. Dalam masalah menjaga tangan dan kaki

Tahan tangan dan kaki kita dari hal yang maksiat. Tahan pula dari menyentuh atau disentuh laki-laki bukan mahrom, karena yang demikian telah menyelamatkan diri kita dari api neraka.


6. Tidak kholwat dan ikhtilat

AKHLAK TERHADAP ORANG TUA

Q.S. Al-Ankabut (29):8
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapak-nya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Q.S. Al-Baqarah (2): 83
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): "Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.

Q.S. Al-Isro (17): 23-25
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. 17:23) Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:"Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. 17:24) Rabbmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat. (QS. 17:25)

Alloh memberikan tuntutan bagaimana seorang muslimah harus berakhlak terhadap orang tuanya.

AKHLAK MUSLIMAH TERHADAP SUAMI

"Maha Suci Alloh yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang telah mereka ketahui". (Q.S. Yasin: 36)

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta'atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. An Nisaa (4) : 34)

Sebuah keluarga akan mawaddah warrohmah jika akhlak diantara suami istri adalah akhlak yang baik, dan bagi muslimah inilah salah satu cerminan dari wanita sholihah.

Rosululloh shollallahu'alaihi wassalam bersabda mengenai ciri-ciri istri yang sholihah:
“Apabila diperintahkan ia taat, apabila dipandang menyenangkan dan apabila suami tidak di rumah ia menjaga”

Share this post to other.

Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar