[Terkadang seseorang menyampaikan kepada kita titipan salam dari seroang teman kita nan jauh di sana dengan mengatakan kepada kita : “si Fulan titip salam buat antum” atau “antum dapat salam dari si Fulan” dan yang semisalnya. Bagaimana cara kita menjawabnya?]
Cara Menjawab Salam Kepada Orang yang Menyampaikan dan Mengirim Salam
Oleh : Haifa’ bintu Abdillah ar-Rosyid
Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari (11/41) : “dan disukai untuk membalas (salam) atas orang yang menyampaikan.”
Ibnul Qoyyim berkata dalam Zaadul Ma’ad (2/427) : “dan termasuk petunjuknya shollallohu alaihi wa sallam, jika seseorang menyampaikan kepadanya salam dari orang lain, ia membalas kepadanya dan kepada orang yang menyampaikan.”
Dan yang demikian berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (5231), Ahmad (23104) dan Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubro (10133) “Bab : apa yang dikatakan jika dikatakan kepadanya : Sesungguhnya si Fulan menyampaikan salam kepadamu”.
Dan dari hadits seseorang dari Bani Numair (dan dalam Fathul Bari (11/41) : dari Bani Tamim) dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa ia mendatangi Nabi shollallohu alaihi wa sallam lalu ia berkata :
إن أبي يقرأ عليك السلام, قال: عليك وعلى أبيك السلام
“Sesungguhnya ayahku menyampaikan salam kepadamu”, Nabi menjawab : “‘Alaika wa ‘ala abika as-salaam”. Dan di dalam sanad hadits ini ada jahaalah (rowi yang tidak dikenal), akan tetapi Al-Albani menghasankannya.
Dan yang demikian telah ada dari perbuatan 2 istri Nabi shollallohu alaihi wa sallam, Khodijah dan Aisyah rodhiyallahu anhuma, dan Nabi mentaqrir (menyetujui) mereka berdua :
1. Khodijah rodhiyallahu anha : dari Anas rodhiyallahu anhu ia berkata :
جاء جبريل إلى النبي صلى الله عليه وسلم وعنده خديجة وقال: إن الله يقرئ خديجة السلام, فقالت: إن الله هو السلام وعلى جبريل السلام وعليك السلام ورحمة الله
“Jibril datang kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam dan ada Khodijah di sisi Nabi, Jibril berkata : “Allah menyampaikan salam untuk Khodijah” Khodijah berkata : “Sesungguhnya Alloh-lah As-Salam, dan as-salam atas Jibril dan engkau wa rohmatullah” [HR. al-Hakim (4/175, an-Nasa’i dalam al-Kubro (10134), al-Bazzar (1903), dam Thobroni dalam al-Kabir (23/15 no. 25 dan 26)]
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari (7/172) : “dan dari hadits ini ada faidah membalas salam kepada orang yang mengirim salam dan kepada orang yang menyampaikan”.
2. Dari Aisyah rodhiyallohu anha, bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam berkata kepadanya :
يا عائشة، هذا جبريل يقرأ عليك السلام، فقالت: وعليه السلام ورحمة الله وبركاته، ترى مالا أرى – تريد النبي صلى الله عليه وسلم –
“wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu” Aisyah menjawab : “wa ‘alaihis salaam wa rohmatulloh wa barokaatuh, engkau (Nabi) melihat apa yang tidak aku lihat.” [HR. al-Bukhori (3217) dan Muslim (2447)]
Akan tetapi ada tambahan pada Musnad al-Imam Ahmad (6/117) dari Aisyah rodhiyallohu anha, ia berkata : aku jawab :
عليك وعليه السلام ورحمة الله وبركاته
“‘Alaika wa ‘alaihis salaam wa rohmatulloh wa barokaatuh”.
Al-’Allamah al-Albani berkata dalam catatan kaki Shohih Adabil Mufrod (hal. 308-309) : “Sanadnya shohih”. Dan ini adalah tambahan yang penting dalam hadits ini. Wallohu A’lam wa billahit Taufiq.
[diterjemahkan Abu SHilah dari al-Washiyyah bi Ba’dhi as-Sunan Syibhil Mansiyyah oleh Haifa bintu Abdillah ar-Rosyid, dari http://sahab.org]
Posting Komentar